golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel
Darahkita terdiri dari sel-sel darah dan cairan berair yang dikenal sebagai plasma.Jenis darah manusia ditentukan oleh ada tidaknya pengidentifikasi tertentu di permukaan sel darah merah.Pengidentifikasi ini, juga disebut antigen, membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali itu sendiri jenis sel darah merah.. Ada empat golongan darah golongan ABO utama: A, B, AB, dan O. Golongan darah ini
Sistemgolongan darah ABO adalah sistem penggolongan darah yang disusun oleh antigen A dan B serta antibodi A dan B pula [4]. Golongan darah dalam sis tem golongan darah ABO ditentukan dengan
Golongandarah ini terdiri dari empat antigen, ABO1 (A), ABO2 (B), ABO3 (A, B), dan ABO4 (A1), tetapi biasanya bagaimana A dan B digabungkan Jika mereka hanya memiliki antigen B, mereka akan memiliki golongan darah B, sementara jika mereka memiliki antigen A dan B, mereka akan memiliki golongan darah AB. Golongan darah ABO pada manusia
Ditentukanoleh susunan kombinasi basa nitrogen. Pada manusia dikenal adanya sistem golongan darah ABO yang diwariskan oleh multiple alel dari sebuah gen. Dalam golongan darah manusia terdapat satu gen dan disebut gen I, dengan alel gandanya, yaitu golongan darah A alelnya IA, golongan darah B alelnya IB, golongan darah AB alelnya IAIB dan
Frekuensialel jika ada dominansi. · sistem rhesus, sistem yang akan . Pada golongan darah sistem abo terdapat tiga jenis alel, yaitu ia, ib, dan i'. Jenis golongan darah abo ditentukan oleh seri alel ganda sebagai berikut yaitu alel ia, alel ib, dan. Golongan Darah Abo Pada Manusia Ditentukan Oleh Si from dari ia
Site De Rencontre World Of Warcraft. - Darah diklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu ABO, MN, dan Rhesus Rh. Ketiga klasifikasi tersebut ditemukan oleh Karl Landsteiner dan tiga ilmuan lainnya sepanjang 1901 hingga 1940. Penggolongan ABO ditemukan pertama kali oleh Landsteiner, seorang ahli imunologis dan patologis asal Austria pada 1901. Pada 1927, bersama dengan Philip Levine, Landsteiner kembali menemukan penggolongan darah berdasarkan faktor M, MN, dan N. Lalu, pada 1940 sistem penggolongan darah dengan Rhesus Rh ditemukan bersama Alexander Wiener. Rangkaian penemuannya itu, membuat Landsteiner menjadi penerima Penghargaan Nobel pada 1930. Ketiga penggolongan ini digunakan untuk membedakan tipe darah antara satu individu terhadap individu lain. Penggolongan darah berguna untuk berbagai tindakan medis, salah satunya transfusi darah. Melansir laman Rumah Belajar Kemdikbud, transfusi darah hanya dapat dilakukan pada pendonor dan penerima yang memiliki kecocokan golongan darah. Jika individu mendonorkan darah pada penerima resipien yang golongan darahnya cocok, maka transfusi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika golongan darah antara pendonor dan penerima tidak sama, maka penerima akan mengalami reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologi yang dapat berakibat fatal. Penggumpalan darah terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi. Hal ini menyebabkan antigen dianggap sebagai benda asing oleh antibodi. Penggolongan darah sistem ABO Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A aglutinogen A, dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β aglutinin β. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B aglutinogen B, dan plasma darahnya mengandung antibodi α ataglutinin α Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β. Penggolongan darah sistem MN Penggolongan darah sistem MN didasari pada penemuan dua macam antigen yang disebut dengan antigen M dan antigen N. Terdapat tiga macam penggolongan darah sistem MN, yaitu golongan darah M, N, dan MN. Ketiga golongan darah tersebut tidak membentuk antibodi yang disebut zat anti-M maupun anti-N. Zat anti-M dan anti-N didapat melalui serum tubuh kelici, di mana mengandung antibodi yang disuntikkan ke tubuh manusia. Zat Anti-M dan zat anti-N tersebut dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh karena itu, penggolongan sistem MN diuji dengan tes antiserum dari kelinci, sebagai berikut Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum mengandung anti-N tidak tidak penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah M. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-N ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum yang mengandung anti-M tidak terjadi penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah N. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah MN. Penggolongan darah sistem Rhesus Rh Penggolongan darah sistem Rhesus Rh berdasarkan pada penemuan jenis antigen rhesus dalam eritrosit manusia. Penggolongan darah sistem Rh ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu orang dengan rhesus positif Rh+ dan orang dengan rhesus negatif Rh–. Rh+ adalah orang yang memiliki antigen rhesus dalam darahnya. Sementara yang tidak memiliki rhesus disebut sebagai rhesus negatif Rh–. Baik golongan Rh+ maupun Rh– membentuk antibodi rhesus dalam plasma darahnya. Situasi penggumpalan dapat terjadi apabila orang dengan Rh– menerima transfusi dari golongan darah rhesus positif Rh+. Namun, jika orang Rh+ menerima darah dari orang Rh– maupun Rh+ tidak akan terjadi penggumpalan darah. Hal ini terjadi karena antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah rhesus negatif Rh–. Kondisi perbedaan rhesus ini berpengaruh besar pada perkawinan. Apabila pria dengan Rh+ menikah dengan wanita Rh– ada kemungkinan anaknya akan menderita eritroblastosis fetalis penyakit kuning bayi. Selain itu, perkawinan beda rhesus juga dapat meningkatkan kasus inkompatibilitas rhesus antara ibu dan janin. Hal ini dapat menyebabkan sel antibodi ibu mencoba menghancurkan sel darah merah janin yang mengakibatkan anemia pada juga Menu Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB, Apakah Bermanfaat? Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Gigitan Nyamuk Studi Terbaru Golongan Darah O Berisiko Kecil Kena Corona COVID-19 - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto
Pernahkah kalian mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan? Donor darah sendiri boleh dibilang sangat penting, karena selain membantu orang, ini juga baik bagi kesehatan si pendonor. Tapi, ada satu hal nih yang harus kalian ketahui sebelum mendonorkan darah. Ya, apa golongan darah kalian. Nah, seperti apa sih penentuan golongan darah pada manusia? Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan poly peptide pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Disamping itu, golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi three, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini menggolongkan darah menjadi iv golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang terdapat pada plasma darah. Baca juga Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I isohemaglutinogen. Gen ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan terekspresikan. Sistem Golongan Darah MN Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen Thousand dan N maka orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana serum antibiodi manusia tidak mereaksikan antigen Yard dan Northward sehingga tidak dapat menimnbulkan penggumpulan darah aglutinasi. Golongan Darah Rhesus Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh. Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ Rhesus positif dan jika tidak mempunyai antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – rhesus negatif. Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera macara rhesus oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”. selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi. Delight follow and similar the states Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.
Pernahkah kalian mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan? Donor darah sendiri boleh dibilang sangat penting, karena selain membantu orang, ini juga baik bagi kesehatan si pendonor. Tapi, ada satu hal nih yang harus kalian ketahui sebelum mendonorkan darah. Ya, apa golongan darah kalian. Nah, seperti apa sih penentuan golongan darah pada manusia? Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Disamping itu, golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Golongan Darah Sistem ABO Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini menggolongkan darah menjadi 4 golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang terdapat pada plasma darah. Baca juga Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I isohemaglutinogen. Gen ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan terekspresikan. Sistem Golongan Darah MN Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen M dan N maka orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana serum antibiodi manusia tidak mereaksikan antigen M dan N sehingga tidak dapat menimnbulkan penggumpulan darah aglutinasi. Golongan Darah Rhesus Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh. Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ Rhesus positif dan jika tidak mempunyai antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – rhesus negatif. Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera macara rhesus oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”. selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGolongan DarahGolongan Darah ManusiaKelas 12Penentuan Golongan Darah
Alel adalah gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Contohnya, gen H sealel dengan h, gen K sealel dengan k, dan gen b sealel dengan b. Gen sealel diberi simbol huruf sama, tetapi dibedakan dengan huruf besar dan kecil jika pasangan merupakan heterozigot. Huruf besar menunjukkan dominan, sedangkan huruf kecil menunjukkan resesif. Contoh lain gen sealel misalnya, gen A untuk pigmentasi kulit, sedangkan gen a tidak menghasilkan atau sedikit pigmentasi kulit. Ini menunjukkan gen-gen tersebut bekerja berlawanan, tetapi memiliki tugas yang sama yaitu mengatur pigmentasi kulit. Alel Tunggal dan Alel Ganda Suatu alel dikatakan alel tunggal jika suatu gen memiliki satu gen sealel sehingga hanya muncul satu sifat. Misalnya, gen T untuk sifat tinggi dan gen t untuk sifat rendah maka variasinya adalah TT, Tt, dan tt. Ketiga macam genotipe inilah yang disebut alel tunggal. Suatu alel dikatakan alel ganda jika suatu gen memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel sehingga muncul beberapa sifat. Contoh sifat yang dikontrol oleh alel ganda adalah golongan darah manusia sistem ABO dan warna bulu kelinci. Golongan Darah pada Manusia Golongan darah manusia bersifat menurun herediter dan ditentukan oleh alel ganda. Sistem golongan darah ABO ini diperkenalkan oleh Karl Landsteiner 1868–1943. Penggolongan ini berdasarkan jenis antigennya yang terdapat di dalam eritrosit. Antigen merupakan protein yang mampu merangsang pembentukan antibodi. Golongan darah yang dikenalkan oleh Landsteiner, adalah golongan darah A, B, AB, dan O. darahAlelGenotipe 1. AIAIAIA dan IAIO 2. BIBIBIB dan IBIO 3. ABIAIBIAIB 4. OIOIOIO Golongan darah sistem ABO seseorang dikendalikan oleh 2 alel yang diwariskan dari orang tuanya tetapi dalam populasi keseluruhan terdapat tiga alel yang berbeda, yaitu IA,IB,IO. Alel IA dan IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A danantigen B, sedangkan alel IO tidak membentuk antigen. Antigen atau aglutinogen adalah glikoprotein yang tedapat pada membran sel-sel darah merah. Perbedaan antara antigen A dan antigen B hanya pada residu gulanya, yaitu masing-masing asetilgalaktosianin dan galaktosa. Warna Bulu Kelinci Warna bulu kelinci dipengaruhi oleh empat alel yaitu W, Wch, Wh, w yang keempatnya berada pada lokus yang sama, di mana Alel W warna bulu normal hitam Wch warna bulu normal Chinchilia kelabu Wh warna bulu Himalaya coklat w warna bulu albino putih 1. Hitam normalWW, WWch, WWh, Ww 2. Kelabu ChichiliaWchWch, WchWh, Wch,w 3. Coklat HimalayaWhWh, Wch w 4. Putih AlbinoWw Dari tabel tersebut dapat disimpulkan urutan dominasinya adalah W>Wch>Wh>w. Rambut pada Segmen Digitalis Jari Tangan Manusia 1. H1Rambut pada semua/empat jari-jari 2. H2Rambut pada jari kelingking, manis, dan tengah 3. H3Rambut pada jari manis dan tengah 4. H4Rambut pada jari manis 5. H5Rambut tidak ada pada semua jari
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Secara garis besar golongan darah manusia dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah ini dipengaruhi oleh gen yang diwarisi dari ke dua orang tua. Setiap golongan darah di atas, dikelompokkan juga berdasarkan Rhesusnya, apakah positif Rh + atau negatif Rh+, sebagai contoh golongan darah A bisa A Rh+ atau A Rh-, dengan demikian maka total penggolongan darah manusia menjadi delapan golongan yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Inilah yang akan menentukan cocok tidaknya antara darah yang satu dengan yang lainnya ketika ingin dilakukan transfusi darah. Memahami komponen darah manusia Tubuh manusia memiliki sekitar 4-6 liter darah yang terus mengalir dalam pembuluh darah untuk menjamah ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari sel-sel darah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam cairan yang disebut plasma. Plasma terdiri dari sekitar 90% air, tetapi juga mengandung protein, nutrisi, hormon dan produk-produk limbah. Darah terdiri dari sekitar 60% plasma dan 40% sel-sel darah. Ketiga jenis sel darah memiliki peranan khusus dalam tubuh, sebagai berikut Sel darah merah disebut juga sebagai eritorit, fungsinya adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dan produk limbah lainnya untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernafasan dalam paru-paru; eritorist inilah yang memberikan warna merah pada darah. Sel darah putih disebut juga sebagai leukosit adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh mekanisme pertahanan alami tubuh dan membantu melawan infeksi. Trombosit disebut juga sebagai platelet atau keping darah fungsi utamanya adalah membantu pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan. Kaitannya dengan Golongan Darah Golongan darah ditentukan oleh antigen dan antibodi yang ada di dalam darah. Antibodi adalah bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap zat-zat asing yang berbahaya seperti kuman, antibodi terdapat dalam plasma. Sedangkan Antigen Darah adalah molekul protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Antibodi yang ada dalam plasma akan mengenali zat apa pun yang asing menurut tubuh dan akan mengingatnya sehingga akan menghancurkan zat asing antigen yang masuk tubuh dengan cepat. Rumus = Antibodi akan Menghancurkan Antigen yang sesuai. Contoh antibodi A bertemu dengan Antigen A, maka terjadilah reaksi antigen-antibodi yang berujung pada penghancuran antigen. Lebih lanjut dijelaskan di bawah. Sistem Golongan Darah ABO Pada sitem ABO, ada empat golongan utama darah manusia yang di dasarkan pada antigen antibodi, yaitu Golongan darah A = Memiliki antigen A pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-B dalam plasma. Golongan darah B = Memiliki antigen B pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-A dalam plasma. Golongan darah O = Tidak memiliki antigen, tetapi keduanya memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma. Golongan darah AB = Memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi. tabel golongan darah ABO Seseorang yang menerima darah tansfusi darah dari kelompok ABO yang tidak sesuai, bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa. Sebagai contoh, penerima memiliki golongan darah B, si pemberi memiliki golongan darah A dengan antibodi anti-B. Jika kedua darah ini dipertemukan dalam proses transfusi darah maka bisa berakibat fatal. Inilah kenapa, golongan darah A tidak boleh diberikan kepada orang memiliki golongan darah B. Sedangkan bagi yang memiliki golongan darah O, karena sel darah merah tidak memiliki antigen A atau B, maka bisa dengan aman memberikan darahnya donor darah kepada orang yang memiliki golongan darah apapun. Sistem Golongan Darah Rh Sel darah merah juga bisa memiliki antigen lain, yaitu protein yang dikenal sebagai antigen RhD. Jika golongan darah memiliki antigen ini, maka disebut RhD positif. Jika antigen ini tidak ada, maka golongan darahnya disebut sebagai RhD negatif. Dengan demikian, secara keselurahan manusia memiliki delapan tipe golongan darah Golongan darah A, Rh Positif A+ Golongan darah A, Rh Negatif A- Golongan darah B, Rh Positif B+ Golongan darah B, Rh Negatif B- Golongan darah O, Rh Positif O+ Golongan darah O, Rh Negatif O- Golongan darah AB, Rh Positif AB+ Golongan darah AB, Rh NegatifAB- Dalam kebanyakan kasus, Golongan darah O, Rh Negatif O- dapat dengan aman mendonorkan darahnya kepada siapa pun. Ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika jenis darah yang sesuai A dengan A tidak kunjung didapat. Cara ini aman untuk sebagian besar pengguna karena darah O- tidak memiliki antigen A, B atau RhD pada permukaan sel, dan kompatibel dengan setiap golongan darah ABO dan RhD lainnya. Golongan darah Rh pada ibu hamil.. Ibu hamil selalu dilakukan tes golongan darah. Hal ini karena jika ibu memiliki Rh negatif tetapi anak telah mewarisi darah Rh positif dari ayah, maka bisa menyebabkan komplikasi berbahaya pada bati jika tidak ditangani. Oleh sebab itu wanita yang memiliki golongan Rh-negatif sebaiknya menikah dengan pria yang memiliki golongan Rh-negatif juga. Hal ini tidak berlaku sebaliknya. Ingin tahu jenis golongan darahmu? Untuk mengetahui golongan darah seseorang, maka diperlukan pemeriksaan atau tes golongan darah. Cara melakukan tes gologan darah sangatlah mudah, sebagai berikut Pemeriksa memiliki cairan antibodi A dan B. Darah Anda akan dikeluarkan sedikit dengan jarum kecil yang ditusukkan pada salah satu telapak jari tangan. Darah anda akan diteteskan pada cairan yang mengandung anti-A dan anti-B. Lalu dibaca hasilnya. hasil tes Golongan Darah A Rh+ Jika, misalnya, cairan yang mengandung antibodi anti-B bertemu dengan darah yang mengandung antigen B, maka cairan akan menggumpal yang artinya bahwa darah yang diteteskan adalah golongan darah B. Jika darah tidak bereaksi terhadap salah satu antibodi anti-A atau anti-B, berarti golongan darah O. Serangkaian tes dengan berbagai jenis antibodi dapat digunakan untuk mengidentifikasi golongan darah Anda. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel