yang tidak termasuk penyebab timbulnya cedera olahraga dibawah ini adalah
Kondisiini tidak mengakhiri pertanggungan Polis. namun Tertanggung tetap berhak atas penyakit lainnya. Tidak ada manfaat yang akan dibayarkan selama masa polis untuk penyakit yang terjadi selama masa tunggu. Selama Masa Pertanggungan belum efektif, CLII memberikan Pertanggungan Asuransi Sementara dengan proses sebagai berikut:
Berikutada penyebab beruntusan yg perlu kmu ketahui; 1.Komedo. Komedo atau khusus nya komedo putih merupakan sebab paling sering dari datengnya bruntusan. Komedo juga merupakan jenis jerawat yang terbentuk ketika bakteri,minyak dan sel kulit matii terjebak di dalam pori-pori. Pori-pori yang terjebak atau tersumbat yakni penyebab dari komedo
Servisitisadalah salah satu penyakit yang tergolong ke dalam infeksi menular seksual. [2] Dibawah ini disajikan sejumlah fakta menarik tentang servisitis yang penting untuk Anda ketahui: [3, 4, 5] Ada beberapa penyebab timbulnya servisitis. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi-infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual.
Makananini merupakan makanan yang tidak sehat karena mengandung banyak lemak jenuh, garam, serta kalori yang tinggi. Mengkonsumsi makanan ini akan menyebabkan kadar sel darah putih dalam tubuh naik dan bisa menyebabkan komplikasi lainnya. Untuk itu lebih baik hindarilah makanan ini. 4. Makanan yang dipanaskan berulang
Dibawahini yang tidak termasuk faktor faktor penyebab perlawanan ternate. Dibawah ini yang tidak termasuk faktor faktor. School SMK Negeri 2 Klaten; Course Title AKPEM AKUNTANSI; Uploaded By CommodoreCrocodile1953. Pages 8 This preview shows page 3 - 6 out of 8 pages.
Site De Rencontre World Of Warcraft. Tips mencegah cedera saat berolahraga 1. Pilih jenis olahraga yang tepat Salah satu cara terbaik untuk menghindari cedera adalah mengetahui kondisi tubuh Anda. Usia pun bahkan ikut menjadi pertimbangan untuk menentukan olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, pilihan ragam jenis olahraga untuk anak-anak muda yang bertubuh atletis tentu berbeda dengan pilihan olahraga untuk lansia. Secara umum, berapapun usia Anda apabila baru akan mulai berolahraga, cobalah dari yang ringan, seperti jalan santai, berenang, bersepeda, jogging, atau senam aerobik. Namun jika Anda memiliki pergelangan tangan yang lemah, tentu angkat beban kurang tepat untuk dijadikan pilihan. Kenneth Plancher, profesor di Albert Einstein College of Medicine di New York menyarankan Anda untuk lebih dulu mengenali area terlemah pada tubuh Anda, dan menghindari aktivitas yang dapat memberikan tekanan pada daerah tersebut. Sebaiknya jika Anda memiliki suatu kondisi atau penyakit tertentu, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum mulai olahraga. Dokter dapat memberikan saran olahraga apa yang cocok untuk Anda lakukan dan arahan untuk melakukannya dengan aman. 2. Gunakan peralatan olahraga yang tepat sumber Setiap jenis olahraga memiliki peralatan yang berbeda. Pastikan sepatu olahraga Anda sesuai dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Contohnya begini meski sama-sama main bola, sepatu bola dan sepatu futsal memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Beda jenis larinya pun, jenis sepatu lari yang dipakai berbeda. Jika Anda berniat angkat besi untuk pertama kalinya, ukur dulu berapa berapa berat beban yang ideal agar tidak menyebabkan cedera. Sesuaikan juga ukuran helm, kacamata pelindung, pelindung siku, dan bantalan lutut mengikuti bentuk tubuh Anda. Pastikan peralatan pendukung olahraga Anda masih dalam kondisi baik, dan anda memahami benar cara penggunaannya yang tepat. 3. Lakukan pemanasan dan pendinginan Pemanasan sebelum berolahraga membuat darah Anda mengalir lancar dan melemaskan otot-otot tubuh Anda. Bila Anda akan berlari, contoh pemanasan sederhananya adalah memutarkan pergelangan kaki. Kemudian, lakukan jalan cepat selama lima sampai 10 menit. Setelah selesai, jangan lupa melakukan pendinginan untuk menormalkan kembali otot dan tubuh Anda. 4. Jangan berlebihan Saat melakukan olahraga, tubuh Anda perlu beristirahat. Begitu juga dengan pengaturan waktu Anda berolahraga; seberapa intens dan berapa lama durasinya. Tubuh Anda sudah bekerja setiap hari, ada baiknya bila rutinitas olahraga Anda divariasikan. Misalnya, minggu pertama lari untuk tiga kali dalam seminggu. Jangan lupa diselang-seling harinya supaya tubuh Anda punya kesempatan untuk memulihkan diri dan mencegah kelelahan. Misalnya lari setiap Senin, Kamis, dan Minggu. Seiring waktu jika Anda mulai terbiasa, Anda boleh menambah durasi misalnya dari 15 menit jadi 30 menit dan frekuensinya misal dari 3 kali seminggu jadi empat kali. Variasikan juga jenis olahraganya agar Anda berkesempatan untuk melatih kelompok otot yang berbeda, supaya kebugaran tubuh lebih maksimal dirasakan. Misalnya minggu ini fokus untuk berlari. Minggu depan yoga, kemudian renang. Setiap kali habis olahraga, pastikan Anda juga beristirahat sejenak. 5. Cukupi kebutuhan minum Di manapun olahraga Anda, di gym ber-AC atau lapangan bermandikan panas terik matahari, selalu siap sedia botol minum. Ini berguna untuk mencegah dehidrasi yang bisa menurunkan fokus Anda, dan menyebabkan cedera. Bila intensitas olahraga Anda tinggi selama lebih dari satu jam, sediakan juga minuman isotonik agar Anda tidak kelelahan dan tetap bugar. Minuman isotonik dapat menggantikan eletrolit tubuh yang hilang. 6. Mendapat bimbingan dari ahlinya Khususnya bila Anda seorang pemula, sebaiknya minta panduan dari orang yang lebih ahli atau dapatkan pelatih pribadi yang profesional. Ini bahkan tetap penting apabila Anda sudah mengetahui dan mempelajari teknik-teknik dasarnya. Pengawasan dari ahlinya dapat mencegah cedera saat berolahraga, karena mereka bisa membenarkan postur tubuh yang berantakan dan memandu cara pakai alat-alat olahraga supaya lebih efektif. 7. Hubungi dokter Bila Anda mengalami pusing, sakit dada, nafas yang tidak normal, atau bahkan pingsan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
Hello Sobat Kali ini kita akan membahas tentang basa kuat. Sebelum memahami apa saja yang termasuk basa kuat, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu basa kuat. Basa kuat adalah senyawa kimia yang dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Contohnya adalah NaOH, KOH, dan CaOH2. Karakteristik Basa Kuat Basa kuat memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan basa lemah. Salah satunya adalah basa kuat dapat sepenuhnya terionisasi dalam larutan sehingga menghasilkan konsentrasi ion OH- yang tinggi. Selain itu, basa kuat juga memiliki pH yang tinggi dan bersifat korosif terhadap logam. Contoh Senyawa Basa Kuat Beberapa contoh senyawa basa kuat yang sering digunakan adalah NaOH, KOH, dan CaOH2. Selain itu, ada juga senyawa basa kuat lain seperti LiOH, CsOH, dan BaOH2. Senyawa-senyawa ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti industri, pertanian, dan obat-obatan. Basa Kuat dalam Kehidupan Sehari-hari Basa kuat juga memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya, NaOH digunakan dalam pembuatan sabun, pemutih kertas, dan pengolahan minyak. KOH digunakan dalam produksi pupuk, baterai, dan kaca. Sedangkan CaOH2 digunakan dalam pemurnian air dan produksi semen. Kelebihan dan Kekurangan Basa Kuat Kita juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari basa kuat. Kelebihannya adalah basa kuat dapat menghasilkan konsentrasi ion OH- yang tinggi sehingga lebih efektif dalam mengubah pH larutan. Namun, kekurangannya adalah basa kuat bersifat korosif dan dapat merusak logam. Basa Kuat dalam Kimia Dalam kimia, basa kuat sering digunakan dalam reaksi netralisasi. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan HCl yang menghasilkan NaCl dan H2O. Reaksi ini menghasilkan garam dan air karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari HCl. Perbedaan Basa Kuat dan Basa Lemah Salah satu perbedaan antara basa kuat dan basa lemah adalah dalam tingkat ionisasi. Bila basa kuat dapat sepenuhnya terionisasi dalam larutan, basa lemah hanya terionisasi sebagian. Selain itu, basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dan bersifat lebih korosif terhadap logam. Reaksi Basa Kuat dan Asam Reaksi basa kuat dan asam menghasilkan garam dan air. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan HCl yang menghasilkan NaCl dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari HCl. Basa Kuat dan pH Basa kuat memiliki pH yang tinggi karena dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi ion OH-, semakin tinggi pula pH larutan. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi ion OH-, semakin rendah pula pH larutan. Aplikasi Basa Kuat dalam Industri Basa kuat memiliki banyak aplikasi dalam industri. Misalnya, NaOH digunakan dalam pembuatan sabun, pemutih kertas, dan pengolahan minyak. KOH digunakan dalam produksi pupuk, baterai, dan kaca. Sedangkan CaOH2 digunakan dalam pemurnian air dan produksi semen. Keamanan dalam Penggunaan Basa Kuat Penggunaan basa kuat memerlukan kehati-hatian karena bersifat korosif dan dapat merusak logam. Sebaiknya menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan kacamata saat menggunakan basa kuat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan kulit dan mata. Persamaan Kimia Basa Kuat Setiap basa kuat memiliki persamaan kimia yang berbeda-beda. Contohnya adalah NaOH + HCl → NaCl + H2O untuk reaksi antara NaOH dan HCl. Sedangkan persamaan kimia untuk KOH dan HCl adalah KOH + HCl → KCl + H2O. Basa Kuat dalam Pertanian Basa kuat juga digunakan dalam pertanian untuk mengatur pH tanah. Misalnya, CaOH2 digunakan untuk mengurangi keasaman tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, basa kuat juga digunakan dalam produksi pupuk dan pestisida. Reaksi Basa Kuat dan Logam Basa kuat bersifat korosif terhadap logam karena dapat menghasilkan gas hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan Al yang menghasilkan gas hidrogen dan NaAlO2. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan logam Al. Basa Kuat dalam Obat-obatan Basa kuat juga memiliki peran dalam produksi obat-obatan. Misalnya, NaOH digunakan dalam produksi aspirin dan kodein. Sedangkan KOH digunakan dalam produksi antibiotik dan antijamur. Basa Kuat dan Konduktivitas Listrik Basa kuat memiliki konduktivitas listrik yang tinggi karena dapat menghasilkan ion OH- dalam larutan. Semakin banyak ion OH-, semakin tinggi pula konduktivitas listrik larutan. Reaksi Basa Kuat dengan Senyawa Organik Basa kuat juga dapat bereaksi dengan senyawa organik seperti alkohol dan asam karboksilat. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan asam asetat glasial yang menghasilkan natrium asetat, air, dan gas karbon dioksida. Basa Kuat dan Korosi Basa kuat bersifat korosif terhadap logam karena dapat merusak lapisan pelindung pada permukaan logam. Sebaiknya hindari penggunaan basa kuat pada logam yang mudah korosi seperti besi dan alumunium. Reaksi Basa Kuat dan Amoniak Reaksi antara basa kuat dan amoniak menghasilkan garam dan air. Contohnya adalah reaksi antara KOH dan NH3 yang menghasilkan KCl dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari KOH bereaksi dengan ion NH4+ dari amoniak. Basa Kuat dan Hidrolisis Basa kuat mengalami hidrolisis dalam larutan air. Contohnya adalah CaOH2 + H2O → CaOH+ + OH-. Reaksi ini menghasilkan ion OH- yang dapat meningkatkan pH larutan. Reaksi Basa Kuat dan Logam Non-logam Basa kuat dapat bereaksi dengan logam non-logam seperti fosfor dan belerang. Contohnya adalah reaksi antara NaOH dan P yang menghasilkan Na3PO4 dan H2O. Reaksi ini terjadi karena ion OH- dari NaOH bereaksi dengan ion H+ dari fosfor. Pengukuran pH Basa Kuat pH basa kuat dapat diukur menggunakan indikator universal atau pH meter. Indikator universal menghasilkan perubahan warna yang tergantung pada pH larutan. Sedangkan pH meter mengukur konsentrasi ion H+ atau OH- dalam larutan. Keberadaan Basa Kuat dalam Alam Basa kuat juga memiliki keberadaan dalam alam seperti dalam air laut dan batuan kapur. Air laut mengandung NaOH dan KOH yang berasal dari erosi batuan. Sedangkan batuan kapur mengandung CaOH2 yang berasal dari reaksi antara CO2 dan air.
– Saat sedang olahraga terkadang kita mengalami cedera. Sebenarnya apa penyebab terjadinya cedera saat olahraga? Ternyata cedera olahraga bisa disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut Baca Juga Dasar-Dasar Penyelamatan Diri di Air, Perhatikan saat Melakukan Olahraga Renang 1. Kurang pemanasan Pemanasan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh kita sebelum berolahraga. Dengan melakukan pemanasan aliran darah kita ke otot akan lebih lancar. Hal inilah yang membuat kerja otot akan maksimal. Jika otot bekerja baik, sangat kecil kemungkinan terjadi cedera, seperti kram otot atau otot tertarik. 2. Benturan Terkena benturan keras juga bisa menyebabkan cedera. Benturan saat olahraga ini bisa menyebabkan memar, dislokasi, perdarahan, hingga patah tulang. 3. Salah postur atau teknik Dalam melakukan olahraga ada postur dan teknik tertentu yang harus kita perhatikan. Gunanya agar kita melakukan olahraga dengan benar. Selain itu postur dan teknik dalam olahraga juga berfungsi untuk menghindarkan kita dari cedera. Misalnya, saat melakukan pendaratan setelah melompat ada postur dan teknik tertentu agar kaki kita bisa menopang tubuh dengan sempurna. 4. Terlalu Lelah Tarikan otot bisa terjadi jika kita sudah terlalu lelah. Karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami kondisi tubuh. Jika sudah lelah, lebih baik istirahat terlebih dahulu. Memaksakan tubuh yang sudah lelah untuk terus berolahraga bisa menyebabkan cedera. Baca Juga Olahraga Penting untuk Tubuh, tapi Hindari 5 Kesalahan Ini, Termasuk Olahraga Berlebih Jenis Cedera dalam Olahraga dan Cara Mengatasinya one. Memar Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat di bawah kulit. Memar biasanya karena benturan atau pukulan pada kulit. Memar menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Nyeri karena luka memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat. Memar bisa terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut, dan kaki. Langkah-langkah mengatasi memar – Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan untuk menghentikan pendarahan kapiler. – Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut. Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan lunak yang rusak. – Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas fisik. Baca Juga Hanya Rutin Berjalan Kaki 30 Menit Sehari, 7 Manfaat Tak Terduga Ini Bisa Dialami Tubuhmu 2. Cedera Otot Cedera otot terdiri atas cedera otot tendon dan cedera ototligamen. Otot tendon menghubungkan otot dan sendi atau otot dantulang. Otot ligamen mengikat tulang dan persendian. Bagaimana cara menanggulangi cedera otot? Penanggulangan cedera otot dengan mengistirahatkan bagian cedera dan mengompresnya dengan es. Cedera otot lain adalah keram otot. Penyebab keram adalah kelelahan otot, kurangnya pemanasan dan peregangan, serta gangguan sirkulasi darah menuju otot. 3. Pendarahan Saat beraktivitas fisik, kita bisa mengalami pendarahan. Pendarahan yang sering terjadi saat beraktivitas fisik adalah pendarahan hidung, mulut, dan kulit. Cara mengatasi pendarahan hidung – Dudukkan penderita. Jepit hidung sedikit ke bawah tulang rawan hidung. Posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari lain. Lakukan selama five menit. Anjurkan penderita bernapas melalui mulut. – Berikan kompres dingin di sekitar batang hidung, mata, hingga pipi. – Jika pendarahan tidak berhasil dihentikan, segera minta pertolongan kepada orang dewasa di sekitarmu. Baca Juga Jangan Malas Olahraga Lagi, Ini Dampak yang Bisa Terjadi pada Otak, Jantung, Tulang dan Sendi jika Tidak Berolahraga Cara mengatasi pendarahan mulut – Pendarahan dari bibir atau gusi dihentikan dengan penekanan langsung dan kompres dingin. – Jika terdapat gigi goyang atau fraktur, gigi tidak dicabut. Korban dibawa ke klinik atau rumah sakit untuk ditangani dokter gigi. Sumber Aktif Berolahraga Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IV SD/MI, Berton Supriadi Simamora, tahun 2019 —– Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di Atau teman-teman bisa baca versi elektronik due east-Magz yang dapat diakses secara online Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Ilustrasi olahraga. Foto PixabayOlahraga terbukti banyak manfaat terhadap kesehatan. Namun, kegiatan tersebut tetap dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, termasuk cedera. Ada banyak jenis cedera olahraga yang dapat dialami oleh siapa saja, terlebih para atlet, cedera adalah masalah yang serius selama proses latihan dan bertanding karena berdampak terhadap gangguan pada aktivitas olahraga dan latihan. Cedera olahraga yang dialami seorang atlet tidak hanya akan mempengaruhi performanya di lapangan, tetapi juga akan mempengaruhi pun dapat kehilangan kesempatan untuk mengikuti kompetisi akibat cedera olahraga yang dialaminya. Pasalnya, atlet tersebut akan kehilangan waktunya berlatih atau bertanding sekitar 3-6 bulan akibat dari itu, cedera olahraga ini termasuk ke dalam masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan yang tepat dan tuntas karena dapat terjadi berulang, menimbulkan kecacatan, dan bahkan olahraga ini dapat terjadi pada hampir semua bagian tubuh, tapi umumnya melibatkan otot, tulang, dan jaringan. Artikel di bawah ini akan membahas lebih lengkap mengenai jenis-jenis cedera olahraga beserta penyebab dan cara Cedera Olahraga dan PenyebabnyaIlustrasi olahraga. Foto PixabayMenurut Bhardwaj dalam buku Cedera Olahraga karya Yusni, cedera olahraga adalah suatu bentuk terjadinya kerusakan pada jaringan, baik yang timbul secara langsung maupun tidak langsung, akibat dari frekuensi dan atau intensitas olahraga yang tidak sesuai, sehingga membutuhkan penanganan olahraga dapat terjadi pada semua kelompok usia dan berbagai jenis cabang olahraga olahragawan, atlet, dan siapa pun yang melakukan olahraga. Cedera olahraga yang timbul dapat bersifat ringan sampai berat tergantung dari daerah ataupun bentuk cedera yang olahraga dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi ini timbul sebagai akibat dari aktivitas olahraga yang dilakukan tanpa memperhatikan teknik yang benar dan tingkat kemampuan fisik dari buku Implementasi Ilmu Keolahragaan dalam Perkembangan Olahraga Disabilitas Indonesia karya Arimbi, Poppy Elisano Arfanda, Lita Puspita, dan Wahyana Mujari Wahid dan beberapa sumber lainnya, cedera olahraga yang paling sering terjadi, di antaranyaIlustrasi olahraga. Foto Pixabay1. Cedera lututSebuah studi kesehatan dan penelitian dari Harmet et al menyebutkan bahwa lutut merupakan lokasi cedera olahraga paling umum yang dapat menimpa siapa saja, terlebih para atlet. Jenis cedera lutut akibat olahraga yang paling umum adalah sprain atau keseleo. Sprain adalah cedera akibat terjadinya sobekan pada ligmen atau jaringan ikat lutut. Robekan yang terjadi pada sebagian atau seluruh ligamen dapat mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, memar, hingga kehilangan olahraga, sprain bisa disebabkan oleh trauma langsung pada sendi, seperti tackle. Sprain juga dapat terjadi secara tidak langsung, yakni akibat gerakan memutar atau jatuh tanpa adanya pukulan atau tabrakan dengan lawan Cedera engkelMerujuk buku Pembelajaran PJOK Anak Sekolah Dasar oleh Dr. Samsul Azhar, dkk, cedera engkel terjadi karena ikatan ligamen, yakni urat yang mengikat tulang, mengalami suatu peregangan yang sangat parah, seperti putus atau robek dan dislokasi pada tulang. Peregangan tersebut biasanya dapat terjadi sangat keras, sehingga membuat otot ligamen menjadi terkilir. Adapun beberapa kejadian dalam olahraga yang dapat menyebabkan seseorang mengalami cedera engkel, yaituJatuh hingga pergelangan kaki mendarat dengan sempurna setelah melompat atau di permukaan yang tidak terinjak oleh orang lain saat berlari, hingga menyebabkan kaki berputar atau berguling ke Cedera ototCedera otot atau biasa disebut juga dengan otot tertarik kram adalah saat di mana otot-otot serta tendon tertarik secara berlebihan akibat tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik cedera otot ketika berolahraga dapat terjadi karena kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, badan dalam kondisi tidak fit, kelelahan dan keletihan, mengangkat benda berat dalam posisi yang tidak tepat, tergelincir, atau kehilangan pijakan usai olahraga. Foto Pixabay4. Cedera HamstringCedera hamstring umumnya dialami oleh atlet yang melakukan olahraga berat seperti pelari, sprinter, pemain sepak bola atau basket. Ini merupakan cedera yang terjadi pada ligamen atau kapsul sendi dalam bentuk regangan berputar atau yang sedang berolahraga kemudian mengalami cedera hamstring biasanya melakukan teknik latihan yang salah, gerakan berputar, olahraga di area yang tidak rata, pendaratan atau jatuh pada posisi yang tidak Cedera Tulang BelakangMenurut Corke dalam Buku Modul Daftar Penyakit Kepaniteraan Klinik SMF Neurologi oleh Imran dan Ika Marlia, terdapat beberapa klasifikasi dari cedera tulang belakang atau medulla spinalis, yakniHiperfleksi Dapat terjadi akibat pukulan di bagian belakang kepala atau deselerasi kuat. Pasien umumnya stabil dan jarang berhubungan dengan cedera Gangguan yang terjadi secara kompleks pada ligamen posterior, meskipun serviks pada akar saraf tulang belakang umum vertikal Umumnya terjadi akibat perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang Biasanya terjadi akibat pukulan pada bagian depan kepala atau cedera Umumnya dijumpai pada cedera menyelam karena sering kali menyerang kolumna anterior dan Cedera kepala ringanCedera kepala ringan ketika sedang olahraga biasanya dapat terjadi karena adanya benturan atau pukulan langsung di kepala. Hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan fungsi otak untuk sementara. Pencegahan Cedera OlahragaIlustrasi olahraga. Foto PixabayTujuan dari melakukan pencegahan cedera olahraga adalah agar tubuh bisa merasakan manfaat dari berolahraga. Mengutip buku Cedera Olahraga oleh Yusni, berikut ini langkah-langkah untuk mencegah cedera ketika olahraga1. Pencegahan primerPencegahan primer ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga. Bentuk dari tindakan pencegahan primer tehadap cedera olahraga, adalahMemberi tubuh nutrisi yang baik dan seimbang;Teknik latihan yang baik;Program periodisasi latihan sesuai dengan komponen fisik dasar atlet;Memeriksa kondisi fisik dan kesehatan olahragawan/atlet secara berkala;Menggunakan pakaian olahraga yang ergonomis;Pastikan kondisi tempat latihan atau olahraga baik dan nyaman;Mengkonsumsi cairan yang Pencegahan sekunderPencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah efek lanjut dari cedera olahraga, seperti infeksi. Ini dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin penyebab cedera, seperti usia, pengalaman berkompetisi, kelelahan dan overtraining perlu diperhitungkan selama pelatihan dan kompetisi, serta faktor psikologis kurangi atau kendalikan situasi-situasi yang berpotensi membuat stres bagi olahragawan.3. Pencegahan TersierPencegahan tersier adalah pencegahan yang dilakukan untuk menghindari komplikasi pasca cedera. Tindakan pencegahan tersier dapat berupa mengatur dan mengurangi ketidak seimbangan mekanis, artikular, otot, tendon dan ligamen pada olahragawan pasca cedera. Memberikan waktu pemulihan cedera yang cukup dan sesuai dengan derajat kerusakan olahraga. Foto PixabayMasih mengutip buku Cedera Olahraga karya Yusni, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga pada anak, yakni sebagai berikutPemeriksaan komponen fisik dasar dan kesehatan sebelum memulai latihan olahraga;Perkuat struktur dan fungsi otot serta sendi dengan melakukan pemanasan, pendinginan dan peregangan yang cukup dan dengan teknik sesuai;Menyusun program latihan sesuai dengan umur dan kebutuhan anak;Berikan asupan makanan yang memiliki gizi yang baik dan seimbang;Pelihara cukup cairan selama latihan atau berolahraga;Atur latihan dan istirahat yang cukup;Hindari stress atau gangguan psikologis lainnya;Tingkatkan keahlian berolahraga sesuai dengan cabang olahraganya;Gunakan alat pelindung sesuai dengan kebutuhan berdasarkan cabang olahraga;Tingkatkan sistem pengawasan selama berlatih atau bertanding;Optimalkan fungsi pelatih selama latihan, bertanding dan pasca bertanding;Cegah waktu, frekuensi dan durasi latihan yang berlebihan;Perhatikan lingkungan seperti suhu, kelembaban, udara, dan saja jenis cedera yang bisa terjadi pada kehidupan sehari-hari?Apa saja jenis cedera pada saat bermain sepak bola?Apa yang dimaksud dengan cedera dalam olahraga?
- Olahraga merupakan aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan dari individu atau tim. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, olahraga adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh, seperti sepak bola, berenang, dan lempar lembing. Ketika sedang berolahraga bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami cedera. Ya, cedera bisa menimpa siapa saja ketika sedang apa penyebab terjadinya cedera saat olahraga? Baca juga Jenis-jenis Pemanasan Sebelum Olahraga Dikutip dari cedera olahraga bisa disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab utama terjadinya cedera dalam olahraga adalah kurangnya diketahui pemanasan merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum berolahraga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pemanasan dalam olahraga diartikan sebagai serangkaian persiapan sebelum pertandingan atau pelatihan. Selain itu, ada penyebab lain terjadinya cedera saat olahraga. Apa saja? Benturan Terkena benturan keras juga bisa menyebabkan cedera ketika sedang berolahraga. Benturan saat olahraga bisa menyebabkan memar ,dislokasi, pendarahan, hingga patah tulang. Salah postur atau teknik Baca juga 5 Ragam Olahraga untuk Mengecilkan Perut Buncit
yang tidak termasuk penyebab timbulnya cedera olahraga dibawah ini adalah